nusakini.com - Kerja sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS) membangun metode dan sistem pendataan pangan berhasil meraih peringkat satu dalam sistem pengelolaan data statistik pertanian di tingkat ASEAN, mengalahkan Philipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Laos.

Manajer Lembaga Pendidikan, Promosi dan Pelayanan Informasi Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Korea Sanghun Lee menyampaikan penilaian tersebut dalam pertemuan rutin para Focal Point Asean Food Security Information Systems (AFSIS) di Bangkok. Penilaian dilakukan terhadap enam negara yang selama ini terlibat aktif dan bekerja sama mengembangkan sistem pengelolaan statsitik pertanian di tingkat ASEAN. 

"Indikator penilaian mencakup tiga aspek. Pertama pengembangan statistik pertanian. Kedua, tingkat pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data secara online. Ketiga, aspek penyajian hasilnya," ujar Sanghun, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (10/8/2016). 

Indonesia dinilai telah berhasil mengembangkan metode survei lebih dari 20 jenis statistik pertanian. Menurutnya, pengumpulan data tidak hanya offline, melainkan juga secara onlineserta hasilnya disajikan secara transparan melalui website. 

"Kami memberi apresiasi terhadap kinerja Indonesia tersebut dan mendukung upaya-upaya pengembangan lebih lanjut pada masa mendatang. Selanjutnya berharap agar ditingkatkan kerja sama hingga 2022 mendatang," ujarnya. (p/mk)